Sunday, November 28, 2010

Racing Look Fever!


 Yup! Sesuai judul artikel, aliran modif racing look emang lagi mewabah di bumi tanah air. Modif ini digandrungi banyak anak muda lantaran mudah diaplikasi, serta lebih irit.
Gaya modif racing look cukup simple. Karakternya ada pada penggusuran sebagain part bodi macam sayap dan spatbor belakang. Setang ditekuk atau pake setang jepit. Warna yang dipakai pun solid. Rangka ditonjolkan dengan warna yang kontras dengan bodi.

Aksesoris wajibya velg almu spoke, tromol almu, knalpot free flow, stabilizer, gauge meter set, master rem dan cakram racing, footstep underbone, jok tipis, dan ban ceking/berkarakter slick soft. So, gak ribet kayak modif elegan or funky. Krom juga bisa diaplikasikan pada part-part logam supaya mendukung kesan resik.
Yuk, jangan ketinggalan!! Racing look fever is attacking!!

Tromol Depan Trusty

 Pertama kali liat nih postingan, pasti bertanya-tanya, "nih tromol sepeda kok dipostingin di blog modif motor sich?". Ups,, tet tooot.. Nih tromol emang buat motor kok. Tromol super imut ini dilabeli Trusty, dari mana lagi kalo bukan produksi asli negeri kiblat modifikasi, Thailand.

Walaupun imut, tromol berbahan duralium ini tetap kuat namun super ringan. Modelnya asoy geboy. Kecil, dan plendes buat disc cakram terpisah dari tromolnya. Aslinya, nih tromol diproduksi khusus buat matik, terutama Yamaha Mio. Namun bisa juga kok diaplikasikan ke motor laen. Malahan, banyak dipakai buat drag race juga, karena sangat ringan. Pasangin aja dengan velg TDR u-shape kamu, pasti klop abis!

Saturday, November 27, 2010

Velg DBS Everace

 Selain TDR, velg yang mulai naik daun dan banyak diburu adalah DBS. Produk ini langsung bikin hit begitu dipasarkan. Harganya emang masih di bawah TDR. Tapi, soal tampilan, ga kalah dari TDR. Malah buat sebagian modi mania, modelnya justru lebih nyentrik.

DBS punya bentuk v-shape, mirip model v keluaran Ride-it namun berbeda dengan Zipp v-shape. Hanya saja, keunikannya ada pada ornamen logam 3 buah yang ada pada bibir velg. Bikin tampilan velg makin kokoh dan gahar. lain dari yang lain deh.
Pilihan warnanya gold, black, dan silver. Tambahan aja, yang silver kayaknya kurang recomended, coz ornamen logamnya jadi mati alias kurang mencolok.

Friday, November 26, 2010

Velg TDR Racing


 Velg adalah aseso paling wajib diaplikasi oleh para modilover. Motor udah dimakeover sekeren apapun, kalo velg masi orsi, tetep aja jayus abies!

Nah, ini nih salah satu velg dari negeri gajah putih yang tersohor di bumi nusantara. TDR u-shape. Velg dengan bentuk melengkung mulus ini ngedukung banget buat yang pengin begaya racing maupun elegan. 
 .


Harganya emang di atas velg almu spoke merk lain, tapi kualitas sebanding. Sangat ringan namun kokoh. So, gak salah kalo banyak drag racer yang mengaplikasikan velg ini.



Kesimpulannya, velg ini very very recomended untuk modif mania semua.Tersedia pilihan warna silver, gold, black, n titanium. Pokoke maknyuuusss...

Punuk Multifungsi

'Punuk' yang terlihat di bagian belakang pembalap bukan dibuat tanpa maksud. Tonjolan tersebut ternyata punya banyak fungsi demi kenyamanan pembalap.

Bisakah Anda membayangkan bagaimana rasanya memakai baju balap berbahan kulit tebal di Sirkuit Sepang yang suhu di lintasan bisa mencapai 50 derajat celcius? Panas pastinya, karena alasan itulah baju balap kemudian ikut berevolusi sebagaimana halnya teknologi di MotoGP.

Evolusi yang terjadi di baju balap itu terkait kenyamanan pembalap saat menjalani balapan. Untuk mengurangi panas, maka dibuatlah baju balap yang dilengkapi radiator alias berpendingin air.

Sistem kerjanya memang mirip dengan radiator pada motor atau mobil, yakni memompa air mengelilingi ruang silinder demi menyerap panas dan kemudian didinginkan oleh kisi-kisi radiator yang terkena angin.

Nah, untuk baju balap MotoGP, pemompa air yang berfungsi sebagai pendingan itu terletak pada bagian punggung. Pompa tersebut juga berfungsi menurunkan suhu air agar kembali dingin saat mengelilingi tubuh pembalap.

Selang yang nantinya akan dipenuhi air sebagai pendingn itu tak berada di baju balap. Sebelum menjalani race setiap pembalap menggunakan rompi khusus, di rompi tersebutlah selang-selang berisi air itu berada. Nantinya selang tersebut dihubungkan dengan pompa yang berada di bagian belakang baju balap.

Selain berisi pompa mini yang berfungsi sebagai pengalir air, "punuk" juga berisi air minum buat pembalap. Bekal minum tersebut terhubung dengan helm agar sang rider dengan mudah mengonsumsi minum tersebut.

Sumber : detiksport.com

KERS

Masalah lingkungan hidup menjadi perhatian utama oleh Federasi Internasional Automobil (FIA). Oleh sebab itu, Presiden FIA  Max Mosley berencana memberlakukan penggunaan sistem KERS mulai musim 2009.

KERS, merupakan kependekan dari Kinetic Energy Regenerative System. Sistem ini dapat menghemat konsumsi bahan bakar serta menurunkan emisi gas buang. Artinya, selain berhemat sistem KERS juga bisa membuat F1 menjadi lebih ramah lingkungan.

Sistem KERS menggunakan teknologi yang dikembangkan Flybrid Systems. Cara kerja KERS adalah ketika mobil direm, mesin tetap bekerja.

Tenaga yang dihasilkan mesin tidak terpakai secara optimal karena mobil melambat atau malah berhenti total. Berarti tenaga mesin terbuang percuma.

Tenaga yang terbuang berupa gerakan atau putaran komponen mesin itu disebut energi kinetik. Energi itulah yang diambil, disimpan dan nantinya digunakan lagi untuk menjalankan kendaraan.

Penggunaan KERS pada mobil F1 memberikan keuntungan berupa tambnahan tenanga ekstra 80 HP (Horse Power) untuk setiap periode selama 6,67 detik.

Sayang, ide Mosley tersebut masih belum mendapat respon hangat dari tim-tim kontestan F1. Ferrari dan Renault masih belum menerapkan sistem ini dalam uji coba yang mereka lakukan, November silam. Sementara, Toyota malah menyebut sistem KERS sebagai 'primitif'.

Sumber: detiksport.com

Diffuser

Salah satu hal yang menjadi bahan perdebatan dalam Formula 1 di awal musim ini adalah masalah diffuser. Apa fungsi dari diffuser dan mengapa begitu mengundang kehebohan?


Seperti dikutip dari situs resmi F1, diffuser merupakan komponen yang terletak di bagian dasar lantai mobil, di antara roda belakang dan sayap belakang.

Desain dari diffuser akan menentukan kecepatan aliran udara yang melalui mobil. Semakin cepat udara mengalir, maka semakin rendah tekanan udara yang ada di bawah mobil dan hal itu membuat mobil mendapatkan downforce yang tinggi.

Downforce akan menentukan daya cengkeram (grip) mobil di lintasan dan juga kecepatan mobil. Diffuser tidak boleh lebih dari lebar 1.000 mm, panjang 350 mm, dan tinggi 175 mm.

Masalah diffuser menjadi perdebatan karena ada tiga tim yaitu Brawn GP, Toyota, dan Williams yang dituding "mengakali" peraturan dari FIA. Ketiga tim itu menggunakan diffuser yang lebih lebar dari peraturan yang ada. Dikutip dari BBC. penggunaan diffuser yang lebih lebar bisa membuat mobil memiliki waktu tempuh 0,5 detik lebih cepat per lap.

Namun FIA selaku otoritas F1 belum bisa memberi keputusan apa-apa kepada tiga tim tersebut. Sebab, mereka menggunakan diffuser tingkat. Bagian utamanya sesuai aturan, tapi ada bagian lain yang berfungsi sama ''menumpuk'' di atasnya.

Untuk sementara, ketiga tim itu bisa berargumen bahwa yang mereka lakukan adalah legal, karena bagian ''atas'' itu pada dasarnya bukan bagian langsung dari diffuser namun 'diciptakan' berdasar aturan dimensi untuk komponen bodi belakang yang lain.

Sumber : detiksport.com